Sunday, June 9, 2019

Kesempatan Terakhirku

Bismillah...

Malam Senin pekan kedua dibulan Juni 2019. Mungkin akan menjadi pekan pertama dalam hidupku untuk memilih jalan takdir hidupku dalam rumah tangga.. Inilah kesempatan terakhirku..

Setelah aku berjuang sebulan lebih dalam ketidakpastian perasaan pasanganku, berjuang bertahan mendapatkan sikap dari seluruh keluarga intiku, akhirnya aku berada di ujung jalan ketidakpastianku. Sebuah kesempatan terakhir untuk aku memilih bertahan dalam rumah tangga tanpa perasaan, tanpa restu dan ada cacat atau memilih pergi dan mulai berjuang mendapatkan kepercayaan keluarga lagi dimulai dengan hidup mandiri?

Naik turun perasaanku, perang batin antara logika dan hatiku, perang antara realita dan mimpiku, semua aku tumpahkan dalam doa dan tangis dalam sujudku. Aku harus pilih mana ya Allah?

Bismillah.. Setelah menimbang, berfikir, berbicara dengan hatiku, berdoa, melihat keadaan, hingga mendapat kejadian2 yang menuju 1 jawaban.. Maafkan aku, aku memilih mundur dan bertepi dari kapal laut pernikahan dengan dirimu. Dan mulai besok, hari Senin, aku akan melakukan apa yang harus aku lakukan agar engkau tidak terlalu kerepotan.

Setelah engkau pulang ke rumah, yang kita bicarakan adalah teknis kepulangan aku nanti, kebutuhan "anak kita", atau jika engkau ingin sedekah bisa untuk "anak saya" juga. Kapan mulai urus surat pindah ktp dan sebagainya. Kita tidak akan membahas kenapa engkau mengeluarkan saya dari grup atau bagaimana perasaan engkau ke saya lagi. Tidak.. Sebab semua sudah berubah, termasuk perasaanku padamu berubah sejak malam lebaran kemarin.

Maafkan saya jika harus mengurus ini semua tanpa menunggu engkau pulang, karena keluarga saya meminta saya untuk membuktikan perubahan sikap saya dan ucapan saya kepada mereka. Karena inilah kesempatan terakhir yang mereka berikan kepada saya.

Terimakasih sudah menjadi bagian warna warni hidup saya meski tidak lama... I love you but i have let you go..

Thursday, June 6, 2019

The Days

Siang mentereng ini bersama 2 balita di rumah berbau2 ria karena pada sakit hahaha... Perasaan gua sekarang tuh pengen pulang ke kampung halaman yang asli, tapi ga mungkin soalnya ga tau kapan dipanggil pulang... Jadi kudu antri untuk pulang.

Mari bahas di dunia, ga tau mau kemana karena udah ditolak oleh 2 pihak HAHAHAHAHAHAHAHAHA... (Itu ketawa sarcasme), rasanya percuma juga gua bela2in pilih yang mana atau berbuat baik ke yang mana. Jika ditanya perasaan sekarang? Kagak tau malih, gua bingung mau kemana dan mau gimana. Bukan untuk jalan2 karena liburan (bosen gua jalan2, capek ga ada duit banyak 🤣), tapi gua ga tau harus kemana tempat gua ber"teduh" nantinya setelah ada putusan mau dibawa kemana hubungan kitaaaaa~~ (malah nyanyi).

Memang untuk sekarang matiin aja dulu hati dan rasa gua, apatiskan aja dulu sekitar kecuali untuk 2 balita gua. Soalnya percuma gua berusaha kek gimana tau tapi dapatnya coba-coba. Iya da gua kelinci percobaan 🤣🤣🤣🤣.. Tapi jeleknya gua tuh kalo dah matiin rasa dan hati, susah buat tumbuhinnya lagi, suer ga sekedar bacot gua mah. Gua selalu buktikan apa yang gua omongkan dengan serius bukan ucapan saat selidiki orang.

Bener deh gua mendingan hidup dalam mimpi yang mimpi lagi, mirip film Inception lah.. Mimpi dalam mimpi sampe ke alam bawah sadar yang mana isinya adalah diri sendiri dan bisa jadi diri sendiri.

Gua pengen mempertahankan prinsip ikan Salmon, lawan arus kehidupan. Tapi tetap gua manusia, terbawa aruslah yang sesekali bisa menyelamatkan diri biar ga cepat mati, ketika dirasa ikut arus udah ga nyaman, lawan arus dah.. (Asli gua makin bingung ngetik apaan hahaha...)

Sekarang, marilah dengarkan musik, maen game selagi bocah2 anteng maen sendiri...

Tuesday, June 4, 2019

Minggu Tenang yang Hilang

I'm back from all my fucking situation.. Rasanya gua udah tenang dari akhir April sampe awal Mei, sejak kembali bersama, tetapi malam ini melihat keadaan sekarang, bikin kuburan lama gua terbongkar lagi. Gua pikir ketenangan ini akan berlangsung selamanya dan tingkat ke-move on-an gua udah tinggal dikiiiiittt lagi, dan skr gua kembali ke titik awal..

Sedih? Pasti. Marah? Jelas. Cemburu? Iri iya. Kecewa? Jangan ditanya, tapi ya mau gimana lagi, gua harus cepet melupakan yang udah lalu. What happened in the past, stay in the past.. Gua cuma mau menjalankan hidup apa yang ada di depan gua.

Gua dah cukup lelah dengan keadaan sekarang, gua dah cukup lelah akan 2x gagal terus dan akhirnya gua merasa memang benar apa yang dibilang :

"Kalau jodoh, mau nolak segimanapun tetap akan jadi milik. Tapi kalau ga jodoh, mau segimanapun berjuang tetap bukan milik"

Jadi buat seseorang... Hidup dan waktu ini bergerak, ga menunggu manusia, mau proses cepat, lambat, menyerah, mati, berharap atau apapun. Segera ambil sikap, yang disekitar itu manusia bukan robot uji coba.

Dan buat gua pribadi.. Dimulai dari nol ya mba untuk move on nya.. Apalagi sekarang ada 2 makhluk yang harus dijaga, diasuh, dibina..

04 Juni 2019
-Empty Soul-

Kamu 😍

Hai "kamu" sudah lama aku meninggalkan "kamu".. Sudah lama aku ga curhat sama "kamu".. Sudah lama aku ga minta pertolongan sama "kamu".. Sudah lama aku ga berterima kasih sama "kamu" tapi kenapa masih baik sama aku??

Apa itu artinya "kamu" sayang sama aku?
Apa itu artinya "kamu" ga mau aku salah jalan?

Hari ini sentuhan dari "kamu" indah banget, berasa masuk lorong waktu ke hampir 2 tahun yang lalu.. Apa kabar aku? Berapa lama bisa move on nya?

Hai "kamu".. Terimakasih udah menghadirkan seseorang yang dulu aku tolak terima tolak terima dan tolak lagi untuk tetap ada disamping aku.. Semoga aku bisa dekat dan mengenal "kamu" melalui dia apapun nanti ke depannya.

Hai "kamu" yang membolak balikkan hati, minta sesuatu bisa ga? Aku pengen matiin rasa dulu sebentar aja selain untuk anak-anakku dan "kamu". Bisa ga? Biar aku tenang dan cepat pulih.

Hai "kamu" terimakasih banyak ya, mohon jaga aku terus untuk selalu di jalan "kamu" sampai nanti "kamu" memanggil aku dan kita bisa bertemu.

-deep soul-
04 Juni 2019

Monday, June 3, 2019

Baterai Kehidupan adalah Nyawa

Bukannya gua ga ada bahan tulisan, tapi emang lagi pengen mengulang lagi tulisan ini.. 6 tahun yang lalu... Sudah diedit dengan bahasan yang lebih jelas.

"Nyawa itu sangat berharga, seperti baterai yang membuat suatu barang bisa berfungsi, begitu juga nyawa yang membuat manusia tetap hidup. Suatu saat baterai bisa habis, begitu juga nyawa.

Kalau baterai bisa diisi ulang, nyawa tidak bisa semudah itu diisi ulang bahkan bisa jadi tidak bisa diisi ulang. Nyawa adalah karunia Allah yang membuat manusia bisa hidup bertahun-tahun lamanya.

Tanpa nyawa manusia tidak bisa hidup, tetapi ada juga manusia yang merasa tidak butuh nyawa, lalu menyia-nyiakannya. Sedih melihat orang yang menyia-nyiakan hidupnya, padahal mereka bisa menggunakan nyawa dengan sebaik-baiknya.

Karena itulah aku mau terus hidup sampai nyawa ini lelah nanti. Ada hal yang terjadi di luar kehendakku. Ada keinginan yang tidak terwujud, bagaimanapun aku memohon,

Maka dari itu, aku ingin menikmati hidup ini sambil tersenyum bahagia dengan penuh semangat.

sampai bateraiku habis nanti."

Ah.. Entah kenapa gua selalu membaca dan mengulang tulisan ini. Sebagai pengingat diri saja sih, meskipun di tengah jalan gua selalu lupa klo umur gua tuh ga akan tau ampe kapan hahahaa.... Namanya juga manusia tempatnya lupa *jangan pembenaran deh*

Ada yang datang tentu ada pula yang pergi, dan sudah menjadi hukum alam segala sesuatu yang datang pasti akan ada yang pergi. Gua sadar, gua datang dan pasti gua akan pergi. Sekalipun anak kembar yang di brojolin bersamaan bisa jadi akan berpisah juga. Manusia memang makhluk sendiri. Hanya ada 1 yang datang tetapi tidak pernah pergi, yaitu Allah Ta'ala.

Dia hadir dan menghadirkan kita, memberi kita kebebasan untuk "bermain" di dunia ini, tetapi ada batas waktu karena Allah pasti kangen dengan kita sehingga Allah memanggil kita untuk pulang.

Pernah gua baca di salah satu artikel (sumpeh gua lupa sapa yg nulis) di dunia maya, setiap orang tua akan menitipkan pesan kepada anaknya jika ingin keluar rumah, "jangan telat pulangnya". Terdengar biasa dan sederhana, tapi jika kita mau melihat dari sudut lain, kalimat tersebut memiliki makna "jangan aneh2 di luar sana, karena suatu saat harus pulang".

Setiap seorang anak pulang ke rumah, rata2 orang tua, baik itu ibu atau ayah pasti akan menanyakan, kemana saja? Ngapain saja? Sama siapa? Dan berentet pertanyaan lainnya. Begitu juga dengan Allah, akan menanyakan kemana? Ngapain? Sama siapa? Kenapa begini? Kenapa begitu? dan lain2 kepada kita nanti.

Apakah orang tua kepo? Ga juga, mereka wajar menanyakan biar lebih dekat. Apakah Allah kepo? Ga juga, wajar kok menanyakan karena sayang.

Manusia memang makhluk sosial yang membutuhkan orang lain, baik yang dikenal atau tidak. Kalo ada yang bilang ga butuh orang lain, bohong banget. Dia mau makan pasti masak dulu, oke masak sendiri tapi bahan2nya beli dari orang lain kan? Kecuali dia nanam sendiri, manen sendiri. Mau jalan2 make kendaraan sendiri, habis bensin, pasti butuh orang lain buat isi kan? Kecuali jasa layan sendiri sudah berlaku rata. 2 hal tadi masih bisa di bantah, cuma 1 yang ga bisa di bantah, klo wafat (mau caranya bunuh diri kek, normal kek) pasti akan membutuhkan orang lain buat menguburnya. Yang kecelakaan saja pasti di cari dan dibantu ama orang lain.

Inti dari tulisan gua ini apa ya? Hahahaa.. Entahlah kembali kepada yang baca, yang pasti segala sesuatu ga ada yang abadi, yang abadi hanyalah ketidakabadian itu sendiri. Yang pergi biarlah pergi dengan tenang, yang datang sambutlah kedatangannya dengan suka cita, yang masih bertahan janganlah di kekang atau berbuat aneh2 sehingga orang tersebut pergi atau kita yang pergi.

Dedicated to all people who leave me and i leave them.. *lagi malas ber-grammar dgn benar*

Buku Kehidupanku

Ahh.. udah Juni lagi.. Entah udah berapa buku yang udah gua tutup dan ganti padahal belum habis lembarannya. Beragam kejadian hadir dalam hidup gua, baik orang lama yang datang kembali tetapi ga lama pergi lagi. Atau orang baru yang hadir tetapi (mungkin) akan pergi.

Rasanya perasaan ingin kembali ke dunia pendidikan, meng-upgrade diri biar semakin semakin dah.. Bener juga, suatu pohon memang harus memangkas dahan yang udah tua, dahan yang tidak efektif, bisa jadi dahan itu menghambat pertumbuhan.

Sekarang buku baru sudah di tangan, akankah sampai habis? Atau malah di tengah2 harus ganti dengan cerita baru? Biarlah waktu yang akan menjawab semuanya, dan waktu juga yang akan menyembuhkan semuanya.

Sunday, June 2, 2019

Air dan kendalikan diri

Berusaha untuk mengendalikan diri bisa dikatakan mudah, dan juga bisa dikatakan sulit.

Trauma dengan kejadian yang pernah terlewatkan dan sekarang sedang mengalami, yaitu "Love Problem" begitu rumit dijelaskan hingga bisa menjadi sejuta kata dan sejuta gerakan tubuh. Tetap tidak akan bisa menyelesaikan semuanya, hanya bisa mengendalikan diri terhadap perasaan tersebut.

Hanya waktu dan Allah yang mengetahui apa yang akan terjadi. Mengapa kita menunggu waktu dan mengapa gua harus pasrahkan diri kepada Allah? (dalam artian pasrah bukan berarti menyerah) karena gua tidak tahu skenario apa yang akan Allah berikan.. Tapi semua kita serahkan kepada Allah dengan cara kita beribadah shalat 5 waktu (karena gua muslim) dan berharap agar "draft" skenario hidup gua bisa Allah terima.

Setiap masalah bisa ditemukan dimana saja, tergantung bagaimana kita menyikapi masalah tersebut dan bisa menempatkan masalah tersebut pada tempatnya.

Karena kalau tidak bisa menempatkannya dan menyelesaikan dengan emosi, bahaya cuy!! Asalkan kita mau menyadari dan menyisakan waktu untuk merenungkan masalah tersebut, tentu akan menjadi baik, bukan berarti kita harus menyesal dengan perbuatan kita, tapi merenung untuk memperbaiki segala kesalahan yang pernah kita perbuat.

"Allah Create Problem for Something Good"

Entah kita akan menjadi kuat atau menjadi lemah, semua itu ada pada diri kita.

Bercerita dengan orang lain, meminta masukkan dari orang lain, boleh saja untuk dijadikan suatu pertimbangan, tetapi bukan berarti kita harus mendengarkan apa kata mereka, tentu kita harus bicara dengan hati kita.

Otak dan tubuh hanya sebagai eksekutor, tetapi hati yang selalu menentukan.

Rasanya ingin menjadi air.. Perlahan, tenang, sabar dalam menghadapi segala hal yang ada didepan.. Dan gua harap bisa seperti itu seterusnya hingga jiwa ini meninggalkan raga.

Hallo Kesayangan

Pwk, 02 Juni 2019

Hallo kesayangan..
Seperti yang kita tau, Allah menciptakan prinsip yang bernama "free will" Alias bebas memilih untuk semua ciptaannya, kecuali Malaikat. Tetapi kesayangan, Allah juga memberikan pedoman dalam menentukan prinsip tersebut, agar kita tidak terlalu asik dalam prinsip tersebut.

Hallo kesayangan..
Mungkin akhir-akhir ini, kesayangan menyadari ada yang berubah di lingkungan kita. Iya kesayangan, memang ada yang berubah dan perubahan itu bukan karena pihak lain, tetapi dari kita, dari saya yang akhirnya sempat berujung ke pihak lain. Perbedaan yang semakin besar bukan hanya perbedaan prinsip, tetapi perbedaan dalam pola pikir yang membuat lingkungan kita berbeda.

Hallo kesayangan..
Hampir 2 tahun kita bersama dan itu bukan waktu yang sebentar atau lama. Kita bisa bersama selain karena kita memilih prinsip tersebut, juga kita memberikan ruang dalam diri kita. Katakanlah pihak saya yang salah karena memberikan pilihan ke kesayangan, dan pihak kesayanganpun membiarkan diri menerima saya, padahal kesayangan bisa saja menolak sebelum kita lebih jauh dalam ikatan suci.

Hallo kesayangan..
Masa lalu kita tidak jauh berbeda, tetapi dalam menghadapi kerasnya hidup, kesayanganlah yang paling kuat dan sabar sehingga bisa berubah. Tetapi kesayangan, saya tidak bisa seperti itu. Saya ingin berubah menjadi lebih lembut bukan semakin keras seperti sebelumnya. Jika kesayangan memang menghargai sesama, bisakah kesayangan tidak hanya berkata-kata jika tidak bisa dibuktikan dengan tindakan?

Hallo kesayangan..
Kita dipertemukan oleh Allah dan prinsipnya, tentu mempunyai maksud. Katakanlah untuk saling belajar, melengkapi, bekerjasama bukan sekedar menyamakan pola atau memimpin salah satu pihak.

Hallo kesayangan..
Prinsip "free will" inilah yang sekarang saya gunakan. Mengambil keputusan terus atau berhenti. Bukan karena umur, bukan karena ingin sekedar menikah, tetapi saya sadar siapa saya sebenarnya, kenapa Allah membuat saya masih ada di sini kesayangan. Jika mau egois, saya akan tetap bertahan seperti ini, tapi saya takut nantinya akan ada yang merasa terdzalimi dan mendzalimi. Saya lebih memilih kesayangan untuk bahagia daripada kebahagiaan saya sendiri yang sudah saya rusak, meskipun tidak sampai niatan apalagi tindak kriminal.

Hallo kesayangan..
Jurang perbedaan yang saya lakukan semakin besar ketika kesayangan kurang setuju dengan apa yang saya lakukan. Dan maaf kesayangan, segala sesuatu yang saya lakukan pasti saya akan pertanggung jawabkan kepada pemilik saya dan pemilik kesayangan yaitu Allah. Saya tidak mau kesayangan mengikuti apa yang saya inginkan hanya karena saya. Maaf kesayangan, berat buat saya menyamakan kesayangan dengan pola yang seperti ini, sekali lagi maaf.

Hallo kesayangan..
Saya tetap sayang kesayangan karena Allah, dan melepaskan kesayangan karena Allah juga, baik itu melepaskan karena kematian ataupun perpisahan manusia. Kita sudah 1x mati dan 1x hidup loh kesayangan. Nantinya kita akan mengalami 1x lagi mati dan 1x hidup selamanya. Perjanjian Allah tentu akan di genapi kan kesayangan?

Hallo kesayangan..
Maafkan saya jika tidak bisa seperti yang kesayangan mau. Allah masih membimbing saya untuk berada di jalanNya setiap kali saya mengambil keputusan ingin kembali mengikuti jalan orang-orang kebanyakan. Maafkan saya ya kesayangan jika setiap kali saya mengingat kejadian dari lingkungan saya pada kesayangan, saya sedih dan semakin ingin melindungi kesayangan, tetapi saya sadar, kesayangan sekarang sudah tidak mau mempercayai hatinya untuk saya lagi. Apa boleh buat?

Hallo kesayangan..
Terima kasih banyak atas semua yang sudah kesayangan lakukan ke saya, tetapi saya harus mengembangkan cerita hidup saya yang berbeda dari kesayangan inginkan. Semoga di kehidupan kita yang kedua, kita bisa saling bertemu dan bertegur sapa. Oh ya, jika kesayangan ingin menuntut, tuntutlah saya di kehidupan saya yang pertama ini, saya tidak ingin di kehidupan kedua saya nanti, saya terseok-seok menjelaskan kepada sutradara dan produser hidup saya.

Hallo kesayangan..
Tidak semua hal harus ada alasannya, kalopun ada, tidak semua alasan tersebut harus diketahui. Yang pasti, kesayangan sudah memberikan warna dalam hidup saya selama ini.

Hallo kesayangan..
Udah dulu ya, semoga kesayangan selalu berada dalam lindungan Allah ta'ala, dan semoga kesayangan bisa memahami ini semua dan bisa mendapatkan pengganti yang lebih baik dari saya. Saya percaya dengan pilihan kesayangan.

Dari :
Saya

Silent... Is a gold or a diamond?

For me, keep silent is a diamond. Why? Because, for now, i don't know what to do.

Gua udah benar2 mentok dalam segala aspek. Gua bener2 hanya pengen diam.. Diam.. Diam.. Sekarang lebih banyak diam, bengong.

Apakah gw sebenarnya sudah siap untuk menjalani banyak peran dalam waktu yang bersamaan?

Jujur, gua ga tau. Gua hanya ingin diam diam diam.. Atau mungkin meninggal dalam diam 😢.

Nulis blogpun gua lebih banyak melihat kekosongan daripada serangkaian huruf untuk membentuk suatu kalimat.

Salah kah sikap gua memilih diam? Ah.. Hanya Allah yang tahu apakah sikap gua salah atau benar.. Dan biarlah Allah yang menuntun gua harus bagaimana.

Hukumlah gua sesuka kalian semua atas kesalahan yang menurut kalian semua fatal, padahal masih ada orang yang lebih fatal dan kesalahan kalian ke gua juga fatal tetapi gua memilih ya sudahlah, yang penting kalian puas dan tenang nantinya ga tuntut gua di akhirat.

Ada efek baiknya gua diam dan ga bercerita langsung ke orang, berat badan gua makin turun.. Yeeaaaaaaaa 😍 target kembali saat gua jadi model dulu yaitu 50kg hohohoh.. Sekarang 57 karena gua masih menyusui jadi pola makan masih masa bodo yang penting anak bisa banyak dapat ASI nya.

Hmm.. Nampaknya gua akan kembali bikin novel nih buat pengalihan suasana yang "ga jelas suka-sukanya saja".. Based true story or fiction? Keduanya sajalah..

So, for all my "alter ego", i'm coming for you guys.. Let's enjoy our party 😈😈..

02 Juni 2019
-empty soul-

Saturday, June 1, 2019

Long Time

Hoaaaahhh...

Udah lama banget gua kagak buka akun ini.. Berdebu ga ya? *bersih2 deh* 😅
Entah kenapa tetiba gua install lagi blogspot from mobile.. Mungkin kangen kamu, eh gimana? Iya kamu platform blogspot.. Jangan aneh mikir kangen orang ya 😂

Nampaknya gua akan kembali bercerita segala sesuatu di blog ini, karena hanya disinilah yang bisa nerima gua untuk cerita kapanpun, selama apapun, tanpa ada rahasia diantara kita (caelahh) dan yang penting tanpa men-judge apapun cerita gua nanti..

Sekarang gua ngantuk.. Saat ini segini dulu.. Beberapa kali hp mau jatuh 😂😂.. Daaahhh..

01 Juni 2019
-Di kamar, gelap berteman suara kipas dan bayi yang sedang tidur-