Sunday, June 2, 2019

Air dan kendalikan diri

Berusaha untuk mengendalikan diri bisa dikatakan mudah, dan juga bisa dikatakan sulit.

Trauma dengan kejadian yang pernah terlewatkan dan sekarang sedang mengalami, yaitu "Love Problem" begitu rumit dijelaskan hingga bisa menjadi sejuta kata dan sejuta gerakan tubuh. Tetap tidak akan bisa menyelesaikan semuanya, hanya bisa mengendalikan diri terhadap perasaan tersebut.

Hanya waktu dan Allah yang mengetahui apa yang akan terjadi. Mengapa kita menunggu waktu dan mengapa gua harus pasrahkan diri kepada Allah? (dalam artian pasrah bukan berarti menyerah) karena gua tidak tahu skenario apa yang akan Allah berikan.. Tapi semua kita serahkan kepada Allah dengan cara kita beribadah shalat 5 waktu (karena gua muslim) dan berharap agar "draft" skenario hidup gua bisa Allah terima.

Setiap masalah bisa ditemukan dimana saja, tergantung bagaimana kita menyikapi masalah tersebut dan bisa menempatkan masalah tersebut pada tempatnya.

Karena kalau tidak bisa menempatkannya dan menyelesaikan dengan emosi, bahaya cuy!! Asalkan kita mau menyadari dan menyisakan waktu untuk merenungkan masalah tersebut, tentu akan menjadi baik, bukan berarti kita harus menyesal dengan perbuatan kita, tapi merenung untuk memperbaiki segala kesalahan yang pernah kita perbuat.

"Allah Create Problem for Something Good"

Entah kita akan menjadi kuat atau menjadi lemah, semua itu ada pada diri kita.

Bercerita dengan orang lain, meminta masukkan dari orang lain, boleh saja untuk dijadikan suatu pertimbangan, tetapi bukan berarti kita harus mendengarkan apa kata mereka, tentu kita harus bicara dengan hati kita.

Otak dan tubuh hanya sebagai eksekutor, tetapi hati yang selalu menentukan.

Rasanya ingin menjadi air.. Perlahan, tenang, sabar dalam menghadapi segala hal yang ada didepan.. Dan gua harap bisa seperti itu seterusnya hingga jiwa ini meninggalkan raga.